Museum Jendral Soedirman Purwokerto
Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman atau Monumen
Panglima Besar Jenderal Sudirmanadalah salah satu tempat wisata sejarah di
Purwokerto. Berada pada lokasinya tepat di sebelah timur jembatan Sungai Logawa
yang menjadi pintu masuk Kota Purwokerto dari arah barat.
Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman atau Monumen
Panglima Besar Jenderal Sudirmanadalah salah satu tempat wisata sejarah di
Purwokerto. Memiliki dua lantai yang pada lantai bawah menceritakan sejarah
perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman saat merebut Yogyakarta kembali
sebagai Ibukota Indonesia (pada saat itu) dari Kolonial Belanda. Dan pada
lantai dua terdapat patung Jenderal Soedirman duduk diatas kuda, patung ini
terbuat dari bahan perunggu seberat 5,5 ton dan tinggi 4,5 meter.
Sejarah Museum Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman
Jika pada awalnya pada lantai bawah cerita sejarah menggunakan foto-foto, saat
ini sudah digantikan dengan diorama dengan keterangan dibawahnya agar
pengunjung lebih menjiwai sejarah pada masa itu Di bawah patung Jenderal
Soedirman yang menunggang kuda, terdapat relief-relief sejarah perjuangan
bangsa Indonesia pada tahun 1945. Dan di belakang patung terdapat lambang
Negara Indonesia yakni Garuda Pancasila.
Riwayat Hidup & Perjuangan Jenderal Soedirman
Jenderal
Soedirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916 yang bertepatan pada hari Senin
Pon. Dalam kalender Jawa bertepatan dengan tanggal 18 Maulud 1846 Wuku gulungan
di Dukuh Rembang, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga,
Jawa Tengah.
Pendidikan Umum Jenderal SoedirmN
1.
HIS (Holland Inlandse School) Cilacap
(1923-1930)
2.
MULO Wiwirotomo Cilacap (1932-1935)
Pendidikan Militer :
Bo-Ei Gyugun Kanbu Kyoikutai
(Pendidikan Pembela Tanah Air / PETA) Bogor pada tahun 1944.
Karier Sipil :
Guru Muhammadiyah Cilacap
Pemimpin Hizbulwathan, Cilacap
Anggota Syu Sangikai (Dewan Daerah)
Banyumas 1944
Karier Militer :
Daidando (Komandan Batalyon) PETA di
Kroya (1944 – 1945)
Pemimpin BKR Banyumas (1945)
Komandan Divisi VI Kedu Banyumas
dengan pangkat Jenderal
Panglima TKR (1945 – 1946) dengan
pangkat Jenderal
Jendral Angkatan Perang (1946)
dengan pangkat Jenderal
TRI Angkatan Laut (1946) sebagai
panglima tertinggi
Panglima tertinggi Angkatan Udara
(1946 – 1947)
Ketua Pucuk Pimpinan TNI, merangkap
Panglima Besar (1947 – 1948)
Panglima Besar Angkatan Perang Mobil
merangkap Kepala Staff Angkatan Darat (1948 – 1949) dengan pangkat Letnan
Jenderal (Sesudah rasionalisasi turun pangkat setingkat)
Kepala Staff Angkatan Perang RIS
(1949 – 1950) dengan pangkat Letnan Jenderal
Memimpin perebutan senjata Jepang di
Purwokerto (1945)
Komandan pertempuran merebut kota
Ambarawa (1945)
Wakil Ketua III Panitia Pembentukan
TNI (1947)
Tanda Jasa / Kehormatan Negara:
Bintang R.I. Utama, Maha Putra
Utama, Sakti, Gerilya, Yudha Darma Utama, Kartika Eka Paksi Utama, Surya
Wisesa (persembahan Angkatan Perang RI 1946)
Diorama Museum Panglima Besar
Jenderal Soedirman
Pada lantai bawah musium kita bisa
belajar sejarah perjuangan dan riwayat hidup Panglima Besar Jenderal Soedirman
sejak beliau lahir hingga wafatnya. Disini juga terdapat komputer dan layar
yang cukup besar yang menyimpan semua informasi yang bisa diakses dengan menu
yang mudah. Pengunjung bisa mempelajari semuanya di komputer ini. Jika ingin
mempelajari bukunya, juga ada contoh buku yang berjudul “Mengikuti Jejak
Panglima Besar JENDERAL SOEDIRMAN” Pahlawan Pembela Kemerdekaan 1916 – 1950
karya Brigadir Jenderal TNI Agus Gunaedi Pribadi.
Senapan Perlengkapan Persenjataan
Perang
Di Museum Panglima Besar Jenderal
Soedirman, Anda akan menemukan beberapa diorama riwayat hidup dan sejarah
perjuangan Jenderal Soedirman. Urutannya adalah dari pintu masuk selatan ke
arah kiri searah jarum jam.
Informasi Museum Panglima Besar
Jenderal Sudirman
Museum Panglima Besar Jenderal
Soedirman buka setiap hari seperti jam kerja pegawai negeri, yaitu mulai dari
pukul 08.00 pagi hingga 15.30 sore. Dan tidak ada libur mekipun pada hari
minggu. Untuk masuk ke area obyek wisata Monumen Panglima Besar Jenderal
Soedirman, di depan ada loket tiket, cukup membayar tiket masuk Rp. 3000 per
orang dan didalam banyak area parkir gratis baik untuk mobil ataupun sepeda
motor.
Selain obyek utama Museum Panglima
Besar Jenderal Sudirman juga tersedia fasilitas penunjang lain seperti mainan
anak-anak, tempat duduk di bawah pepohonan hijau yang rimbun, di belakang juga
terlihat tempat lomba kicau burung, Mushola dan toilet yang berdampingan dengan
kantor, kios kecil yang menyediakan makanan dan minuman dan lainnya.
Untuk mainan umum semuanya bisa
digunakan gratis kecuali sepeda roda empat, atv mainan, dan kereta. Jadi selain
sebagai wisata sejarah, tempat wisata Museum Sasmitaloka Panglima Besar
Jenderal Sudirman juga cocok untuk rekreasi keluarga atau joging di sore hari,
saat week end maupun liburan.
Dan di dekat area Museum Panglima
Besar Jenderal Sudirman juga ada rumah makan, restoran dan penjual jajanan khas
Purwokerto / Banyumas. Sedangkan Rumah Makan Logawa yang di belakangnya sedang
dibangun tempat rekreasi baru WaterPark.
Keunikan Museum Jenderal Soedirman
Di kantor yang berada di belakang,
pengunjung bisa bertanya-tanya tentang Monumen Pangsar Jenderal Soedirman. Dari
mulai sejarah atau riwayat Jenderal Soedirman, Riwayat hidupnya, dan riwayat
pendirian Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman ini. Walaupun anda bisa juga
dibaca di brosur yang tersedia dan bisa diminta, maupun bisa dibaca pada
komputer yang tersedia di museumnya yang berada di lantai bawah.
Seiring berjalannya waktu Museum ini kurang diminati oleh masyarakat lokal maupun luar daerah karena kurangnya kesadaran akan jasa-jasa pahlawan terutama pahlawan yang berasal dari daerahnya. Padahal saat ini museum Jenderal Soedirman sudah mulai berkembang dengan adanya penambahan diorama. Hanya saja untuk kebersihan masih kurang karena banyaknya sampah daun kering yang berguguran dan membuat museum tersebut terkesan tidak terawat.
Seiring berjalannya waktu Museum ini kurang diminati oleh masyarakat lokal maupun luar daerah karena kurangnya kesadaran akan jasa-jasa pahlawan terutama pahlawan yang berasal dari daerahnya. Padahal saat ini museum Jenderal Soedirman sudah mulai berkembang dengan adanya penambahan diorama. Hanya saja untuk kebersihan masih kurang karena banyaknya sampah daun kering yang berguguran dan membuat museum tersebut terkesan tidak terawat.
Referensi :
https://www.lihat.co.id/wisata/museum-panglima-besar-jenderal-soedirman.html
MGM National Harbor - Hotel and Casino - JCM Hub
BalasHapusMGM National Harbor is the MGM National Harbor 안성 출장마사지 casino 전주 출장안마 in Atlantic City, New Jersey. It features a full casino 경기도 출장마사지 with table 대구광역 출장마사지 games, 정읍 출장샵